Jumat, 21 Februari 2014

KADAR GLUKOSA DALAM URIN



Peraktikum Biologi

KADAR GLUKOSA DALAM URIN

Oleh kelompok
GPM ( Gerakan Pelajar Muda)

1.        Mandala Yodi
2.      Yoza Aminullah
3.      Meldi Harisman
4.      M. Ikhsan Fahwas
5.      M. Irsyat Firdaus
6.      Maura Miranti



Guru Pembimbing   :
Marjuita S,pd

(.............................................)

SMA NEGERI 1 SIMEULUE TIMUR
KAB. SIMEULUE



I.                  Tujuan
Untuk memeriksa adanya kandungan glukosa dalam sampel urine (mendiagnosis ada atau tidaknya glukosa di dalam urine )

II.               Kompetensi Dasar
Ini merupakan tes atau pemeriksaan pada sampel urine untuk mengetahui ada/tidaknya glukosa yang terkandung di dalamnya. Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan penyaring dalam urinalisis. Pemeriksaan glukosa pada urine ini menggunakan tes reduksi. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan sifat glukosa yang mudah mereduksi zat lain. Untuk menyatakan adanya reduksi, zat yang paling sering digunakan adalah zat yang mengandung garam cupri dan reagen terbaik yang mengandung garam cupri adalah larutan Benedict.
Prinsip dari tes Benedict = glukosa dalam urine akan mereduksi kuprisulfat (dalam benedict) menjadi kuprosulfat yang terlihat dengan perubahan warna dari larutan Benedict tersebut. Jadi, bila urine mengandung glukosa, maka akan terjadi reaksi perubahan warna seperti yang dijelaskan di atas. Namun, bila tidak terdapat glukosa, maka reaksi tersebut tidak akan terjadi dan warna dari benedict tidak akan berubah atau tetap seperti semula.Hati-hati = tes reduksi ini tidak spesifik. Hal tersebut dikarenakan ada zat lain yang juga mempunyai sifat pereduksi seperti monosakarida (galaktosa, fruktosa, pentosa), disakarida (laktosa), dan beberapa zat bukan gula (asam homogentisat, formalin, salisilat kadar tinggi, vitamin C).


III.            Alat Dan Bahan

Ø Alat
1.      Tabung Reaksi
2.      Lampu Spritu (Lilin juga bisa)
3.      Rak Tabung Reaksi
4.      Penjepit tabung

















Ø Bahan
1.      Urin
2.     Reagen Benedict + Pipet Tetes









                                        


IV.     Cara Kerja
1.      Masukan urin sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi
2.      Tahbahkan 15 tetes larutan benedict ke dalam urin
3.      Panaskan urin di atas lilin agar tidak panas gunakan penjepit tabung reaksi
4.      Amati perubahan warna dan endapan yang terjadi


V.        Metode Penilaian
*              -           : Tetap biru jernih atau sedikit kehijauan dan agak keruh
*              +          : Hijau kekuningan dan keruh (sesuai dengan 0,5 – 1% glukosa)
*              ++        : Kuning kehijauan atau kuning keruh (1 – 1,5% glukosa)
*              +++      : Jingga atau warna lumpur keruh (2 – 3,5% glukosa)
*              ++++   : Merah bata atau merah keruh ( > 3,5% glukosa)

VI.     Tabel Hasil Pengamatan

Nomor
Tabung
Komposisi Bahan
Pengamatan Warna
Interprestasi (Penilaian)
Sebelum Pemanasan
Setelah Pemanasan
1
A (atas nama meldi )
Sampel Urin Meldi
Biru Tua
Hijau Kekuningan Dan Keruh
+ ( 0,5 – 1 glukosa )

VII.    Pertanyaan
1.      Apa saja indikasi urin yang mengandung glukosa ?
Jawab :
     







2.      Penyakit apa saja yang terindikasi jika kandungan gula urin positif ?
Jawab :
                  Apabila urin telah mengandung gula, berarti telah mengandung penyakit diabetes atau kencing manis, urin yang mengandung glukosa dapat di sebabkan oleh gangguan hormonal, penyakit hati, obat-obatan dan kehamilan

3.      Jelaskan hubungan antara kadar protein dalam urin dengan kesehatan ?
Jawab :
                  Jika ada protein dalam urin, itu artinya saringan yang ada di gromerulus telah rusak atau jebol. Karena dalam keadaan normal, protein dalam darah akan di saring di dalam gromerulus ginjal sehingga tidak akan di dapatkan di dalam urin. Dengan rusaknya saringan di gromerulus maka menyebabkan zat-zat lain juga dapat ikut lewat.


VIII.  Kesimpulan

Dari hasih semua percobaan yang kami lakukan, maka kami mengambil kesimpulan bahwa urin dapat kita gunakan sebagai bahan indikator apakah ginjal kita dapat berfungsi dengan baik atau sebaliknya (mengalami krusakan gagguan ). Dari hasil uji urin yang kami lakukan, semua urin sedang dalam keadaan netral, sehingga dapat kita simpulkan bahwa semua ginjal teman-teman berfungsi sebagaimana mestinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda